Cara Budidaya Jamur Tiram yang Tepat bagi Pemula

Orbitpedia - Jamur sebenarnya tanaman parasit, namun banyak sekali jenis-jenis jamur di bumi kita ini, dari jamu makan hingga jamur racun, bahkan ada juga jamur obat. Disini saya akan mengulas salah satu dari jenis jamur yakni jenis jamur makan yang menjadi sorotan dan pencarian utama dalah jenis jamur makan, yang di sebut jamur Tiram.

Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. (sumber:wikipedia).

Cara Budidaya Jamur Tiram yang Tepat bagi Pemula, adalah suatu hal yang bukan menjadi tidak mungkin bila kita serius dalam bidang ini, karena sangat mudah dan tidak rumit dalam perawatan maupun pemeliharaan untuk budidaya jamur tiram ini. Jamur tiram sendiri memiliki beberapa jenis/tipe yang dapat di budidayakan, antara lain:

  • Pleurotus floridae jamur tiram ini memiliki warna putih bersih.
  • P. ostreatus jamur tiram ini memiliki warna putih, dan putih kekuningan.
  • P. cystidious jamur tiram ini memiliki warna putih, kemerahan.
  • P. citrinopileatus jamur tiram ini memiliki warna kuning keemasan.
  • P. djamor jamur tiram ini memiliki warna ungu kemerahan.
  • P. eryngii jamur tiram ini memiliki warna kebiruan.
  • P. euosmus jamur tiram ini memiliki warna kecoklatan.
  • P. flabellatus jamur tiram ini memiliki warna merah jambu.
  • P. pulmonarius jamur tiram ini memiliki warna putih keabu-abuan.
  • P. sajor-caju jamur tiram ini memiliki warna kelabu.

Setelah mengtahui jenis-jenis dari jamur tiram diatas, kita langsung sajaya tidak perlu banyak alasan ataupun penjelasan tidak berguna, berikut langkah-langkah yang diperlukan dalam budidaya jamur tiram.

1. Memilih Bibit Berkualitas

Walaupun ada yang berpendapat bahwa budidaya jamur tiram cukup mudah namun untuk pemilihan bibit ini tidak boleh asa-asalan harus yang memiliki kualitas bagus supaya hasil budidaya nanti akan maksimal. Tidak jarang diantara para petani jamur melakukan kesalahan atau tidak cermat dalam memilih bibit yang akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh, tubuh buah tidak optimal dan hasil panen pun tidak maksimal.

Untuk menghindari bibit yang tidak berkualitas ada dua cara yang bisa kita lakukan, antara lain:
a. Kita membuat sendiri dengan membibitkan bibit murni dan mendapatkan bibit F1, atau 
b. Membeli bibit yang berkualiitas pada petani jamur atau beli di instansi penyedia bibit yang dapat dipercaya.

2. Sediakan Media Tanam 

Media tanam yang digunakan untuk jamur tiram terdiri dari beberapa bahan yang disatukan, antara lain:
a. Serbuk gergaji kayu sebanyak 80%
b. Bekatul sebanyak 10-15%
c. Kapur CaCo₃ sebanyak 3%
d. Dan Air kurang lebih 40-60%

Cara membuatnya:
Untuk membuat 100 kg media jamur tiram  dibutuh kan 80 kg serbuk gergaji kayu, 10-15 kg bekatul, dan 3 kg kapur semua bahan-bahan tersebut aduk sampai merata, kemudian tambahkan air sekitar 60%. Untuk mengetahui media sudah tercampur dengan baik, cara mengetesnya apabila digenggam tidak keluar air dan apabila dilepas tidak pecah. Ukuran diatas cukup untuk 100 baglog.

3. Fermentasi Media Tanam

Fermentasi media tanam penting dilakukan sebelum media tanam digunakan untuk menanam jamur, yakni dengan cara  didiamkan selama 5-10 hari. Tujuannya adalah agar terjadi proses pelapukan/pengomposan pada media. Selama proses fermentasi, suhu media akan meningkat hingga mencapai 70°C, dan selama itu pula dilakukan pembalikan media setiap harinya agar proses pelapukan bisa merata disemua bagian media. 
Selain mempercepat pelapukan, fermentasi juga bertujuan untuk mematikan jamur liar yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Media yang siap digunakan ditandai dengan berubahnya warna media menjadi cokelat atau kehitaman.

4. Sterlisasi Media Tanam

Media tanam yang telah difermentasi dimasukkan ke dalam kantong plastik jenis polipropilen. Media tersebut kemudian dipadatkan hingga berbentuk seperti botol (baglog). 
Selanjutnya, pada bagian atas plastic (leher kantong plastic) dipasang ring, disumbat menggunakan kapas,  dan dipasang penutup baglog agar air tidak masuk ke dalam kantong pada saat pengukuran.

Setelah baglog siap, proses sterilisasi dapat dilakukan, dengan cara mengukusnya. Wadah pengukus paling sederhana yang dapat digunakan adalah  drum. Satu drum dapat memuat sekitar 60 baglog. Prinsip kerja sterlisasi adalah memanfaatkan panas uap air pada suhu 95-110°C dalam waktu 8-10 jam. Ketika suhu pengukusan telah mencapai 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 100°C, pertahankan selama 5 jam. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 100°C adalah 3 jam, tergantung dari kestabilan api di tungku. Selanjutnya, wadah pengukus di buka dan didiamkan selama 5 jam agar suhu media tanam dalam baglog kembali normal.

5. In-Okulasi

Baglog yang telah disterilisasi sebaiknya dipindahkan ke tempat in-okulasi dan didiamkan selama 24 jam untuk mengembalikannya ke suhu normal. Ruangan in-okulasi harus dalam kondisi steril dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting untuk meminimalisir tercemarnya baglog dari spora pathogen atau bakteri. 

Berikut tahap-tahap pengisisan bibit ke baglog.
a. Ambil botol bibit F3, lalu semprotkan alcohol ke botol tersebut. 
b. Panaskan sebentar mulut botol diatas api spiritus hingga sebagian kapas terbakar, lalu matikan api yang membakar kapas.
c. Setelah kapas penyumbat botol bibit dibuka, aduk-aduk menggunakan kawat yang sudah disterilkan diatas api.
d. Masukkan bibit dari botol ke baglog hingga leher baglog penuh, lalu tutup kembali dengan kapas. 
e. Setiap baglog diisi sekitar 10 g bibit.

6. Inkubasi

Inkubasi atau pemeraman bertujuan agar bibit yang telah di in-okulasi segera ditumbuhi miselium. Untuk menunjang pertumbuhan miselium pada jamur tiram, idealanya ruang inkubasi memiliki suhu 24-29°C, kelembapan 90-100%, cahaya 500-1.000 lux, dan sirkulasi udara 1-2 jam. 
Setelah 15-30 hari masa inkubasi, biasanya miselium sudah tumbuh hingga separuh bagian baglog. Bila miselium telah memenuhi baglog, pertanda baglog siap dipindahkan ke rumah kumbung untuk dibudidayakan hingga proses pemanenan. 

catatan: Bila dalam waktu 1 bulan dari masa inkubasi baglog tidak ditumbuhi misellium, berarti proses in-okulasi yang dilakuakn tidak berhasil.

7. Budidaya di Rumah Produksi atau Kumbung

Bila baglog yang telah dipindahkan ke rumah kumbung telah dipenuhi misellium, lakukan pelubangan pada ujung baglog, yakni dengan menggunakan silet yang telah disterilkan. Lubang tersebut nantinya akan menjadi tempat pertumbuhan tubuh buah jamur tiram.
Bila bibit jamur tiram yang dibeli adalah bibit F4, anda tidak perlu lagi melakukan tahapan penyiapan media hingga masa inkubasi karena bibit F4 dalam baglog bisa langsung ditempatkan di rumah kumbung. Biasanya, tubuh buah jamur akan terbentuk setelah 1-2 bulan dari penempatan baglog ke rumah kumbung.

Dalam budidaya jamur tiram, memiliki parameter yang harus diperhatikan antara lain:
Parameter yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur tiram


Terima kasih telah membaca serta memperhatikan artikel berikut, diluar sana masih banyak ilmu yang masih bisa dikembangkan dalam budidaya jamur tiram, namun tak salah 

bila kalian share serta like artikel berikut, trims

0 Response to "Cara Budidaya Jamur Tiram yang Tepat bagi Pemula"

Posting Komentar