
Apa kabar sahabat Orbit??? sudah
lama nih penulis tak merilis apapun, bukan karena tak ada bahan namun ada
sesuatu yang menghambat...
Nah kali ini orbitpedia akan
menjelaskan tentang guna dan manfaat dai batang pisang..
Kenapa Orbitpedia menulis ini?
soalnya nih, bagi anda yang punya kebun pisang, setelah pohon yang berbuah
suadah dipanen, mungkin akan bingung bagaimana membuang batangnya.... Namun
yang benar adalah bagaimana mengolahnya..

Kali ini penulis ingin berbagi
pengalaman seputar pemanfaatan cacahan batang pisang sebagai pakan selingan
alternatif buat unggas. Pisang adalah kata yang begitu akrab di telinga kita
dengan segudang manfaat. Seluruh bagian dari pisang mulai dari daun, jantung
(ontong), buah, bonggol, kulit sampai dengan batang pohonnya bisa dimanfaatkan.
Khusus untuk batang pisang, pemanfaatannya telah lumayan dikenal di kalangan
peternak ruminansia (sapi, kambing dsb). Namun pemanfaatan untuk unggas apakah
bisa?
Batang pisang ternyata kaya akan kandungan glukosa dan selulosa namun rendah
kadar ligninnya. lignin adalah suatu bentuk serat yang dalam jumlah kecil
dibutuhkan ternak untuk membantu pencernaan. Kandungan lignin pada pakan ternak
sangat berpengaruh pada kemudahan pakan itu untuk dicerna. Pakan yang rendah
kandungan ligninnya mudah dicerna oleh binatang. Tapi, kalau pakan yang
diberikan terlalu banyak kandungan ligninnya, ternak bisa ‘mencret’. Ini
menarik karena glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Fakta ilmiah sedemikian sudah cukup sebagai dalil atas kenyataan praktek yang
penulis lakukan pada ternak unggas meskipun dulu hanya berdasar ‘katanya’. Kami
memberikan cacahan batang pisang ke ternak ayam broiler saat itu (di Kalimantan
Selatan) dengan alasan untuk mendinginkan badan ayam akibat suhu udara yang
ekstrim panas (dekat garis katulistiwa). Batang pisang dicacah halus lalu
diberikan ke ayam saat ayam berumur 23 hari, 27 hari, 30 hari, dan 33 hari di
tempat pakan bagian luar saja. Sore harinya diminumi air yang dicampur VITERPAN
Unggas seperti biasanya.
Hasilnya sangat bagus karena ayam tampak lebih tenang meski suhu sangat panas
memanggang di siang hari. Dan, pakan lumayan hemat karena sebagian ruang di
tembolok dan perut ayam terisi cacahan batang pisang yang tidak usah beli. Efek
kenyang tetap tampak dan yang penting, pemenuhan unsur gizi tetap terjaga
terutama kalori yang diperoleh dari kandungan glukosa dalam cacahan batang
pisang tersebut. Grafik penambahan bobot bahkan maju 1 hari dari baku standar
budidaya. Menarik sekali. Satu hal lagi, kematian ayam di atas umur 25 hari
amatlah ditakutkan peternak karena ayam yang mati berarti membuang pakan dalam
jumlah cukup besar dan itu lampu kuning buat FCR dan Index Prestasi
keseluruhan. Ayam kami, memang ada yang mati juga pada fase itu (namanya ajal
siapa yang bisa ngatur kalau bukan Yang Maha Kuasa), tingkat kematiannya hanya
1-2 ekor dan itu hanya persoalan kompetisi ruang dan pakan. Tentu yang besar
yang menang, yang kecil dan agak lemah, ya kalah. Toh hasil akhir mortalitas
hanya 3%, masih sangat bisa ditoleransi tentunya.
0 Response to "Manfaat dan Pengolahan Batang Pisang"
Posting Komentar