Cara Budidaya Ikan Cupang yang Baik bagi Pemula

Orbitpedia-Cara Budidaya Ikan Cupang yang Baik bagi Pemula, adalah yang menjadi tema artikel ini. Mengenai ikan cupang tidak saja di kalangan yang mencintai ikan hias saja, namun dari anak-anak juga mengetahui jenis ikan cupang yang sering dilakukan oleh anak-anak kecil adalah mengadu ikan cupang tersebut. Nah untuk kita yang ingin membudidayakan ikan cupang adalah hal tepat untuk membaca artikel berikut, langsung saja simak dan terapkan ya..

Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok. Habitatnya ada di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang.

Jenis Ikan cupang di bedakan menjadi 2 kategori, yakni:

  1. Ikan Cupang Hias, yaitu adalah jenis ikan cupang untuk dinikmati keindahan dari bentuk tubuhnya.
  2. Ikan Cupang Adu, yaitu adalah jenis ikan cupang yang dilihat dari keagresifan, dalam menjumpai ikan cupang lainnya.

Saat ini terdapat lebih dari 13 kompleks ikan cupang, yang paling populer adalah splendens complex. Antar spesies dalam satu kompleks biasanya bisa disilangkan. Splendens complex terdiri dari lima spesies, diantaranya Betta stiktos, Betta mahachai, Betta smaragdina, Betta imbellis, dan Betta splendens itu sendiri.

Sebelum melakukan langkah untuk budidaya dalam mengawinkan ikan cupang, sediakan beberapa hal berikut:

A. Memilih Induk Unggul

Pilihlah dengan cermat indukan ikan cupang yang baik sebisa mungkin berasal dari keturunan yang unggul pula, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah. Dan lebih baik langsung beli atau pilih indukan ikan cupang yang siap kawin saja, agar lebih cepat berbudidaya.

Ciri-ciri indukan yang siap kawin, antara lain:
Untuk cupang jantan:
  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Bentuk badan panjang
  • Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif
  • Gerakannya agresif dan lincah

Untuk cupang betina:
  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat


B. Pemijahan Ikan Cupang / Proses mengawinkan

Dalam setiap satu kali perkawinan, ikan cupang bisa menghasilkan sampai 1000 butir telur. Telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu kurang lebih 24 jam setelah pembuahan. Berdasarkan hasil survey pengalaman para pembudidaya, tingkat kematian pembenihan ikan cupang cukup tinggi. Dalam satu kali kawin biasanya hanya dapat 30-50 ikan cupang hidup.

catatan penting: "Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu sekitar 2-3 minggu. Sedangkan indukan betina disarankan hanya dikawinkan satu kali saja. Bila dipaksakan, pada perkawinan berikutnya akan terjadi penurunan keragaman jenis kelamin. Dimana anakan ikan semakin didominasi kelamin betina."

  1. Sediakan tempat atau wadah dari baskom plastik atau akuarium kecil dengan ukuran 20x20x20 cm. Siapkan juga gelas plastik untuk tempat ikan cupang betina. Serta Sediakan juga tumbuhan air seperti kayambang.
  2. Isi tempat pemijahan dengan air bersih setinggi 10-15 cm. Seabagai catatan gunakan air tanah atau air sungai yang jernih. Endapkan terelebih dahulu air yang akan dipakai setidaknya selama satu malam. Hindari penggunaan air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit.
  3. Tambahkan kedalam wadah tersebut tanaman air, sebagai tempat burayak berlindung. Tapi penempatan tanaman air jangan terlalu padat. Karena tanaman air berpotensi mengambil oksigen terlarut yang ada dalam air.
  4. Masukkan ikan cupang jantan yang telah siap kawin. Biarkan ikan tersebut selama satu hari dalam wadah. Ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara. Gunanya untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Untuk memancing si jantan membuat gelembung, masukkan ikan cupang betina tetapi dipisah. Caranya, ikan betina dimasukkan dalam gelas plastik bening (bekas gelas akua) dan benamkan ke dalam aquarium dimana ikan jantan berada.
  5. Setelah indukan jantan membuat gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan ikan cupang biasanya terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Ikan cupang cukup sensitif ketika kawin, sebaiknya tutup wadah dengan koran atau letakkan di ruang yang terhindar dari hilir mudik orang dan suara bising.
  6. Setelah terjadi pembuahan angkat segera indukan betina, karena yang bertanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak adalah cupang jantan. Dengan mulutnya si jantan akan memunguti telur yang telah dibuahi dan meletakkannya pada gelembung-gelembung tadi. Apabila indukan betina tidak diangkat, maka telur-telur yang telah dibuahi akan dimakan si betina.
  7. Setelah kurang lebih satu hari telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Selama 3 hari kedepan burayak tidak perlu diberi pakan karena masih ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Ikan cupang jantan juga akan berpuasa selama menjaga burayak.
  8. Setelah tiga hari terhitung sejak telur menetas, berikan kutu air (moina atau daphnia). Pemberian pakan jangan lebih banyak dari burayak karena pakan akan mengotori air dan menyebabkan kematian pada burayak.
  9. Indukan jantan baru diambil setelah burayak berumur 2 minggu terhitung sejak menetas. Pindahkan burayak tersebut pada wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau larva nyamuk.
  10. Setelah 1,5 bulan, ikan sudah bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya. Kemudian pisahkan ikan-ikan tersebut ke wadah pembesaran.

Setelah tahap pemijahan diatas, tinggal bagaimana cara kita merawat ikan cupang agar tumbuh sehat dan unggul. Cara pemeliharaan ini tidak begitu sulit dan juga tidak rumit yang dibutuh kan hanya ketelitian yang ketelatenan. Seperti penjelasan diatas pemberian makan ikan cupang tersebut dengan makanan favorit ikan cupang adalah kutu air, cacing sutera dan larva nyamuk. 
Pakan sebaiknya diberikan sesering mungkin, misalnya 3-4 kali sehari. Semakin sering frekuensinya semakin baik. Lebih baik sedikit-sedikit tapi sering dari pada sekaligus banyak. Hal ini untuk mengurangi resiko penumpukan sisa pakan yang bisa mengakibatkan berkembangnya penyakit. Ikan cupang relatif tahan banting. 
Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar. Terutama untuk perawatan ikan yang mengikuti kontes. Dan untuk ikan cupang aduan bisa di pisahkan kedalam toples tples kecil agar lebih agresif.

Sekian mengenai Cara Budidaya Ikan Cupang yang Baik bagi Pemula, jangan lupa like dan share di bawah ini..

0 Response to "Cara Budidaya Ikan Cupang yang Baik bagi Pemula"

Posting Komentar